Selasa, 17 November 2015

Fadhilah Mengutamakan Orang Lain



Selamat siang sahabat zuhud pada siang hari ini saya akan berbagi kisah cerita tentang Fadhilah Mengutamakan Orang Lain. langsung saja ya sobat pada ceritanya.
Seorang shaleh yang bernama Syech Abu Robii' al-Maliqi bercerita:
Termasuk kebiasaan kita tidak pernah berziarah (mengunjungi) orang-orang perempuan. Pada suatu aku mendengar bahwasanya ada seorang wanita shalehah di suatu desa yang terkenal mempunyai karomah, yaitu seekor kambing miliknya. Apabila kambing itu diperah dapat mengeluarkan powan (susu) dam madu. Aku ingin mengunjungi wanita itu untuk melihat karomahnya dari dekat. Setelah aku sampai di desa itu, aku membeli wadah dan datang kepadanya seraya menyampaikan salam.
Aku berkata kepadanya: "Aku ingin melihat suatu karomah yang ada pada kambing milikmu."
Wanita itu menjawab: "Silahkan, dengan senang hati."
Kemudian wanita itu nenyerahkan kambingnya kepadaku. Setelah aku perah, kambing tersebut ternyata mengeluarkan susu dan madu, dan aku pun mencoba meminumnya, dan benar terasa susu dan madu. Aku merasa heran dan bertanya kepadanya tentang kisah kambing itu.
Wanita itu berkata: "Kambing itu adalah kambing milik kami satu-satunya, di perah untuk kebutuhan anak-anak kami. Kami tidak mempunyai apapun selain kambing itu."
Pada waktu hari raya telah tiba, suamiku berkata: "Kambing itu akan aku sembelih untuk kepentingan hari raya."
Aku berkata kepada suamiku: "Jangan kau lakukan hal itu! Karena sesungguhnya Allah memberi kemurahan kepada kita untuk tidak boleh menyembelih kambing kita, sebab Allah mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita." Sehingga suamiku tidak jadi menyembelihnya. Suamiku adalah orang laki-laki yang shaleh.
Secara kebetulan, pada hari itu ada tamu yang seharusnya kami hormati. Ambil saja kambing itu untuk disembelih. Oleh karena aku mengkhawatirkan anak-anakku menangisinya, maka aku menyuruh suamiku membawa kambing keluar rumah dan menyembelihnya di balik pagar agar anak-anakku tudak melihatnya.
Suamiku membawa kambing itu keluar rumah dan menyembelihnya di balik pagar. Ketika suamiku mengalirkan darahnya, tiba-tiba kambing itu melompat dari balik pagar dan berlari-laru didalam rumah. Aku menduga bahwa kambing itu telah lepas dari tangan suamiku. Lalu aku keluar untuk melihatnya.
Pada waktu itu, suamiku sedang sibuk menguliti seekor kambing. Kemudian aku berkata kepada suamiku: "Wahai suamiku! Ini ada suatu keajaiban," dan aku menuturkan kepadanya tentang kambing yang melompat dari balik pagar dan berlari-lari di balik rumah.
Suamiku menjawab: "Semoga Allah mengganti untuk kita yang lebih baik daripada kambing kita." Setelah itu, aku memerah kambing itu dan ternyata mengeluarkan susu dan madu.
Aku berkata kepada suamiku: "Wahai suamiku, kambing yang engkau sembelih apabila di perah hanya mengeluarkan susu. Dan kambing ini, apabila di perah dapat mengeluarkan susu dan madu sebab barakahnya menghormati tamu." Wallahu a'lam.
(Ini adalah salah satu contoh dari Allah swt kepada orang yang menghormati tamu dan mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri)
Kita sebagai orang muslim di anjurkan untuk saling membantu, salah satunya adalah mengutamakan orang lain. Dengan mengutamakan orang lain tanpa memperhatikan dirinya sendiri, orang lain pun akan merasa senang atau gembira serta kita akan mendapatkan pahala dari Allah sebab kita telah membantu orang lain tersebut.
Nah, sekian dulu cerita islami dari saya, dan perlu Anda ketahui cerita tersebut merupakan kisah nyata yang diambil dari kitab yang sudah dibukukan dan diterjemahkan oleh KH. Moch. Jamaluddin Ahmad dari Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Tambakberas Jombang. Terimak kasih sudah mengujungi kumpulan kisah zuhud dan semoga dapat bermanfaat bagi Anda semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar