Nama besar JIC jakarta Islamic Centre seolah menjadi buah bibir semenjak didirikannya hingga saat ini. Perubahan drastis tentang latar belakang tempat dan lingkunganya menjadi cerita seru yang cukup menarik untuk di simak. Terutama terkait masalah perubahan yang signifikan tentang atmosfir lingkungan,budaya, dan sikap masyarakat terhadap JIC.
Seolah menjadi sebuah PR besar bagi pihak pengelola JIC mengingat latar belakang lingkungan JIC yg notabene jauh dari nilai-nilai religius. Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan yang sangat besar sekaligus sangat menarik untuk di realisasikan oleh para pengelola JIC. Di satu sisi mereka (pengelola JIC) harus membangun atmosfir dan suasana baru bagi lingkungan JIC, di sisi lain mereka harus menjawab tantangan dakwah di lingkungan masyarakat luas terutama di jakarta. Dua persoalan pokok tersebut tentu bukanlah persoalan yang mudah bagi pengelola Jakarta Islamic Center.
Dalam perkembanganya, masyarakat luas tentu menyambut baik dengan pembangunan Jakarta Islamic Centre, namun di sisi lain timbul kekhawatiran, Apakah nantinya JIC ini mampu membawa perubahan besar di tengah masyarakat atau hanya sekedar membuat bangunan fisik yang megah tanpa dampak yang berarti. Tentu hal ini menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya bagi pengelola JIC, tapi juga bagi masyarakat secara umum. Atas dasar inilah menurut saya perlu di fahami bahwa sebenarnya komunikasi antara JIC dan masyarakat perlu di bangun sedini mungkin.
Selain sebagai wadah dari berbagai aktifitas keislaman di jakarta, JIC juga merupakan sebuah icon bagi masyarakat, sehingga timbul rasa kebanggaan atas JIC, kemudian juga timbul rasa memiliki, yang berdampak pada niat unuk membangun aktifitas spiritual di lingkungan Jakarta Islamic Centre.
Atas dasar inilah saya fikir membangun komunikasi dengan masyarakat secara intensif lebih mampu utuk membangun kedektan dengan masyarakat. Ketika kedekatan telah terbentuk, di harapkan pengelola JIC dan masyarakat mampu berkolaborasi dengan baik, sehingga program-program yang saat ini tengah berlangsung mendapatkan support tidak hanya di lingkungan JIC, tetapi juga oleh Masyarakat umum secara Luas
ndro desainya kenapa beda ya.?
BalasHapus